Kembali Promil Part 3: Lanjutan Pengalaman Inseminasi Buatan di RSKIA Sadewa Jogja

Hi guys, sy lanjutkan cerita inseminasi yaa. Cerita sebelumnya baru sampai pada poin ke-6. Bagi yg belum sempat membaca bisa baca dulu di sini yaa http://bit.ly/nzpromil12

Oke lanjut…..

=======================================

7. Pemantauan folikel sel telur pasca konsumsi obat dan injeksi di hari ke-12

Oke guys setelah injeksi, sebenarnya sy mengeluhkan migraine. Namun sebelum konsumsi obat pereda migraine sy harus konsul ke RSKIA dulu. Why? Soalnya kalau sedang menjalani inseminasi tidak boleh sembarangan minum obat. Pihak RS hanya memperbolehkan sy minum paracetamol sj.

 

Di tanggal 26 Desember 2020, sy kembali menjumpai dr. Agung untuk pemantauan kondisi folikel telur, memastikan apakah obat yg kemarin dikonsumsi memberikan efek yang baik atau tidak. Sy diminta untuk berbaring dan kembali lagi diperiksa USG TransV. Hasil folikel yg besar di ovarium kanan ada 2 (ukuran 19 mm dan 16 mm) dan di ovarium kiri masih kecil (15 mm). Ukuran folikel yg diharapkan matang sebenarnya minimal 18 mm guys agar bisa dipecah. FYI, idealnya untuk inseminasi diharapkan ada 2-3 folikel yang matang.

 

Setelah dipantau ukuran folikel, dr. Agung menyampaikan agar besok pagi (27 Desember 2020), sy datang ke RSKIA untuk suntik pemecah telur dan Senin malam (28 Desember 2020) dijadwalkan untuk inseminasi. Sy kemudian diberi resep ovidrel untuk diinjeksikan besok pagi dan diberi pengantar untuk rapid antigen (rapid antigen suami istri yaaa). Total biaya yg dibayarkan hari itu Rp 1.607.000,- (sudah termasuk rapid antigen untuk dua orang). Sy juga diberi lembar jadwal injeksi dan inseminasi sebagai berikut

Gambar jadwal injeksi dan inseminasi

Sumber: Dokumentasi pribadi

=======================================

8. Injeksi pemecah folikel sel telur di hari ke-13

Sekitar pukul 8 pagi, sy bergegas ke RSKIA Sadewa untuk mendapatkan injeksi ovidrel 250 IU agar folikel sel telur pecah. Setelah diinjeksi ovidrel oleh bidan, sy diberi edukasi untuk persiapan inseminasi besok malam. Sy dan suami diminta untuk datang ke RSKIA Sadewa besok jam 18.00 WIB karena perlu preparasi sperma dahulu sebelum tindakan inseminasi dilakukan di pukul 21.00 WIB.

 

Oiya untuk injeksi ovidrel ini, teknik injeksinya sama dengan injeksi Gonal. Alat yang digunakan juga bentuknya hampir sama dengan injeksi Gonal. Saat diinjeksi rasanya gimana? Tidak kerasa apa-apa sih hehe seperti digigit semut ajaa. Lokasi injeksinya di area bawah pusar. Apabila di lokasi tersebut ada memar akibat trauma injeksi Gonal sebelumnya, maka bidan akan menginjeksikan Ovidrel di titik lain namun masih di sekitar pusar.

=======================================

9. Proses inseminasi di hari ke-14

Akhirnya tanggal 28 Desember 2020 tiba dan rasanya degdegan karena akan menjalani proses inseminasi. Proses ini diawali dengan persiapan sperma. Sekitar pukul 18.00 WIB suami diminta untuk mengeluarkan sperma di Laboratorium Andologi RSKIA Sadewa. Kemudian dilakukan preparasi sperma (washing sperma dan diambil sperma yang kualitasnya baik). Kami diminta untuk makan dahulu selama proses preparasi sperma tersebut dan diminta kembali ke RS sekitar pukul 20.00 WIB.

 

Setelah preparasi sperma selesai, kami dipanggil untuk konsultasi dengan androlog terkait hasil preparasi sperma. Hasilnya: konsentrasi sperma hasil panen 53.3 juta/ml, motil progressive 96%, volume untuk inseminasi 0.4 ml.

Gambar hasil preparasi sperma

Sumber: Dokumentasi pribadi

 

Oiya guys jadi sperma yg dipilih untuk inseminasi adl sperma yg baik yaa. Sebenarnya hasil analisa sperma suami menunjukkan ada leukosit 1.4 juta/ml. Padahal suami sudah mengkonsumsi antibiotik sebelumnya sesuai resep dokter. Tapi masih saja si leukosit ini membandel hehe. Bismillah saja, ga perlu overthinking karena kami sudah berikhtiar, apapun hasilnya kami serahkan kepada Allah.

 

Selanjutnya, sekitar pukul 20.50 WIB sy diminta masuk ke ruang tindakan. Sebelum masuk ke ruangan sy diminta untuk buang air kecil terlebih dahulu. Di dalam ruang tindakan, sy diminta untuk melepas celana dalam kemudian tiduran dalam posisi lithotomi. Saranku sih pake rok aja guys lebih nyaman ga ribet lepas-lepas celana hehe dan jangan lupa bawa kantong kresek buat naruh celana dalam yess. Oke tim inseminasipun sudah datang dan sy benar-benar degdegan, banyak berdoa semoga segala prosesnya lancar. Saat itu tim yg ada di ruangan ada dokter Agung, staf laboratorium, dan bidan. Suami tidak boleh mendekat karena kondisi pandemi sehingga perlu jaga jarak.

 

Pertama-tama dokter melakukan desinfeksi di area bibir vagina (labia) kemudian lanjut si cocor bebek besi masuk. Duh rasanya nano nano banget deh, gak sakit sih cuma tidak nyaman aja (bagi yg pernah “berteman” dengan cocor bebek can relate, hehe). Selanjutnya dilakukan pembersihan di area leher rahim (cervix), tentunya ada alat panjang yang masuk ke jalan lahir hehe. Lalu sambil dokter melakukan pembersihan, staf laboratorium mengkonfirmasi nama dan tanggal lahir sy beserta suami untuk memastikan memang pasien dan sampel sperma cocok. Hampir saja sy lupa tanggal lahir suami hehe (maklum degdegan). Sy mencoba serelaks mungkin, berkali-kali ambil nafas dalam dan terus berdoa. Selanjutnya sebuah kateter kecil dimasukkan melalui liang vagina hingga ke rahim dan sperma pun diinjeksikan dengan spuit yang terhubung dengan kateter tersebut. Rasanya gimana saat sperma diinjeksikan? Ga ada rasanya hehe, soalnya sy fokus dengan rasa tidak nyaman si cocor bebek.

 

Gambar posisi litotomi

Sumber: Google


Gambar cocor bebek/speculum

Sumber: Google

 

Gambar Prosedur Inseminasi

Sumber: Google

 

Setelah itu kateter ditarik ke luar vagina, kemudian dokter mengambil speculum. Lega rasanya saat si cocor bebek dilepas hehe. Nah saat kateter dan spekulum dilepas, sy merasa ada cairan yang mengalir keluar. Kata dokter cairan tersebut bukan sperma, dan wajar hal tersebut terjadi pasca tindakan inseminasi, sehingga tidak perlu dipikirkan. Kemudian bidan meminta sy tetap berbaring dan pantat sy diganjal bantal. Kaki posisi ditekuk istilahnya posisi dorsal recumbent (seperti gambar). Dokter meminta sy untuk tetap berbaring di posisi tersebut selama kurang lebih 20 menit. Dokter juga menyarankan untuk berhubungan suami istri esok hari selama tiga hari (maksimal tanggal 31 Desember 2020 berhubungannya), setelah itu diminta “puasa” berhubungan dulu agar tidak mengganggu proses implantasi. Sy diberi resep obat penguat kandungan microgest 100 mg yang diminum sehari 2x selama 16 hari dan asam folat folavicap 1 mg sehari 1x selama 16 hari.

 

Setelah 20 menit berlalu, sy bergegas ke toilet untuk buang air kecil dan suami membayar di kasir. Total biaya untuk hari ini Rp 3.949.000,- ditambah Rp 220.000,- biaya konsultasi androlog.

Gambar Posisi Dorsal Recumbent

Sumber: Google

 

Bidan menyampaikan agar sy melakukan tespek di hari ke-16 pasca inseminasi dan melaporkan hasilnya ke RSKIA (apapun hasilnya tetap dilaporkan). Sy juga dilarang untuk mengkonsumsi obat lain. Apabila ada keluhan pasca inseminasi, sy harus menghubungi RSKIA.

=======================================

Setelah inseminasi harus bedrest ga? Kata dokter boleh beraktivitas biasa, namun tidak boleh angkat-angkat berat dan melakukan kegiatan yang berlebihan. Manajemen stress juga penting banget tuh. Selama dua minggu menunggu sy tetap melakukan pekerjaan seperti biasa namun full WFH dan tetap nonton drakor sebagai hiburan.

 

Apa yang dirasakan selama dua minggu menunggu? Hemm, tidak ada rasa apa-apa sih guys, semua terasa biasa saja. Cuma memang sy mengurangi porsi “berpikir keras” hehehe lebih banyak berkegiatan yang happy.

=======================================

Lalu hasilnya gimana setelah dua minggu? Well, setelah dua minggu, sy belum haid. Namun sy harus menahan diri untuk melakukan tespek setelah dua hari telat saja. Sampai telat dua hari, sy beranikan diri tespek dan hasilnya negative guys. Lalu selang dua jam, darah mens keluar. Sy kemudian melaporkan hasil tespek ke RSKIA Sadewa.

 

Sedih gak insemnya belum berhasil? Ya sedih pasti guys, namun sy sudah menyiapkan hati sejak memutuskan untuk promil, jadi apapun hasilnya ya tetap disyukuri. Alhamdulillah tidak ada drama nangis hehe karena sudah manajemen hati sebelumnya.

 

Selanjutnya gimana? Mau inseminasi lagi atau bayi tabung? Hemm selanjutnya kami mau break dulu dari dunia per promil-an hehe. Biar relaks dulu ajaa, kalau suami udah agak free, kita akan memulai promil lagi. Siapa tahu nanti malah hamil alami kan. Jadi tetap jalani saja, tetap semangat ikhtiarnya, bismillah akan ada rejeki anak dari Allah di waktu yang terbaik. Sambil merayu suami untuk mempersiapkan diri operasi varikokel.

=======================================

Oke demikian guys sharing pengalaman inseminasiku. Semoga bisa memberi gambaran bagi teman-teman yang mau inseminasi yaa. Overall, prosesnya simpel dan biaya yang dikeluarkan mungkin 10% dari bayi tabung hehe. Namun untuk biaya, tergantung dari masing-masing RS yaa guys. Tidak bisa dipukul rata, jadi lebih baik survey harga dulu guys. Tidak masalah jika nanya harga via telp ke RS yang akan dituju karena persiapan “dana” untuk promil tuh penting banget. Total biaya 1 siklus inseminasi di RSKIA Sadewa Desember 2020 adalah Rp 9.562.000,-. Total biaya ini bisa berbeda-beda untuk masing-masing pasangan yaa guys. Karena tergantung kondisi dari masing-masing pasangan.


Gambar Rincian Biaya Inseminasi Des 2020

Sumber: Pengalaman pribadi

 

Semoga teman-teman yang sedang menanti rezeki anak sepertiku selalu diberi kemudahan dan terus semangat yaaa! Semoga segera datang rezeki anak untuk kita semua. Aamiin.

 

Kembali Promil Part 2: Pengalaman Inseminasi Buatan di RSKIA Sadewa Jogja

Hi all. Di artikel “kembali promil part 1” kemarin, sy menjanjikan untuk menuliskan pengalaman inseminasi secara terpisah. Bagi yang bertanya-tanya “kok udah inseminasi sih mbak? Kenapa gak promil alami dulu?”, kalian perlu baca dulu kisah promilku sebelumnya yaa (ada 10 part dari bit.ly/nzpromil1)hehe. Lalu apa alasan yang mendasari kami kok mantap untuk inseminasi sih, kisahnya ada di cerita “Kembali Promil Part 1” yaa (http://bit.ly/nzpromil11).

 

Oiya, disclaimer dulu: Tulisan ini murni adalah pengalaman pribadi sy. Apabila sy menuliskan obat-obat yg didapatkan selama program, seluruh obat tsb atas RESEP DOKTER. Jadi jangan coba-coba membeli obat tsb secara bebas yaa karena kondisi masing-masing pasangan berbeda-beda. 


Yap, akhirnya setelah konsultasi hasil USG Testis ke androlog RSKIA Sadewa (dr. Seso) di 21 November 2020, sy melakukan reservasi inseminasi dg dr. Agung. Sy reservasi dulu sesuai dengan prediksi mens hari ke-2 di bulan Desember (16 Des 2020). Sebelum menjelang mens siklus Desember, sy sempatkan untuk kepo-kepo tentang pengalaman inseminasi dari orang-orang melalui blog maupun youtube. Sy juga mencoba menambah wawasan sy tentang proses inseminasi itu sendiri di beberapa artikel ilmiah dan video di youtube agar sy punya gambaran.

 

Dari pengalaman orang-orang, ada yang berhasil setelah 1x siklus inseminasi, namun ada pula yang gagal bahkan setelah 4x siklus inseminasi. Oleh karena itu, penting banget yaa teman-teman untuk menyiapkan hati. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, namun kembali lagi Allah yg menentukan. Apabila teman-teman sudah mantap memutuskan program hamil, maka harus siap dengan segala hasilnya, entah berhasil atau masih belum beruntung.

 

Oiya sebelum memulai promil inseminasi ini, sy juga meminta izin ke manajemen kantor karena tentu saja jika sy akan menjalani inseminasi, sy juga perlu memanajemen stress, hehehe. Alhamdulillah banget manajemen kantor maupun tim peneliti, orangnya baik-baik banget. Sy izin untuk WFH full selama satu bulan dan sedikit mengurangi porsi pekerjaan.

=======================================

Tanggal 15 Desember 2020 tiba dan haid sy pun datang sehingga pas banget nih 16 Desember 2020 sy haid hari ke-2 dan sudah reservasi di bulan sebelumnya. Sy juga lega karena dapat antrian nomor 2, jadi tidak perlu antre lama hehe.

 

Saat bertemu dg dr. Agung Dewanto, SpOG KFER, PhD, sy langsung menyampaikan untuk inseminasi. Karena sebelumnya sy sudah promil lama dg beliau, maka tidak perlu pemeriksaan tambahan. Yang penting bawa hasil analisa sperma terbaru dan hasil HSG yg dulu pernah sy lakukan.

 

Serangkaian proses inseminasi sbb:

1. Edukasi kesehatan

dr. Agung menjelaskan kepada kami tentang proses inseminasi dan peluang keberhasilannya. Proses inseminasi dijelaskan dengan media bantu mini replika alat reproduksi wanita sehingga mempermudah kami untuk memahaminya. Pada intinya inseminasi ini merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk memperpendek perjalanan sperma menuju ke saluran tuba (tempat pembuahan) sehingga meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.

 

Bedanya dengan bayi tabung apa? Kalau bayi tabung, proses pertemuan sel telur dan sel sperma dilakukan di luar tubuh, yaitu di sebuah cawan/preparat medis. Sehingga pembuahan terjadi di luar dan yang ditransfer ke dalam rahim adalah embrio. Sementara itu kalau inseminasi, pertemuan sel telur dan sel sperma terjadi di dalam organ reproduksi wanita (tuba falopi/saluran tuba) dan yang ditransfer ke dalam rahim dengan menggunakan kateter kecil adalah sperma yang fresh setelah dilakukan pencucian (preparasi sperma) dan pemilihan sperma dg kualitas yang baik. Misal teman-teman masih bingung, bisa googling yaaa proses inseminasi dan banyak juga videonya hehe.

 

Peluang keberhasilannya memang terbilang kecil 10-20% saja tergantung dari kondisi masing-masing pasangan. Semakin sering melakukan siklus inseminasi, maka peluangnya semakin besar.


2. Pemeriksaan awal folikel sel telur di mens hari ke-2

Oke, lanjut, setelah diberi penjelasan, sy diminta berbaring untuk dilakukan pemeriksaan dengan USG TransV. Lama banget deh enggak ketemu sama “golok” ini hehe. Dokter memantau jumlah folikel sel telur yg ada di ovarium kanan dan kiri. Sy agak lupa jumlahnya berapa kalau ga salah ingat kanan 5 dan kiri 7. Nah folikel ini nantinya akan dibantu “dibesarkan” dengan obat untuk mencapai ukuran tertentu agar bisa dipecahkan satu hari sebelum proses inseminasi dilakukan.


Gambar transducer USG Trans V

Sumber: google


3. Pemberian resep obat pembesar folikel telur diminum saat mens hari ke-2 sampai hari ke-6

Setelah pemeriksaan USG Trans V, dokter memberikan resep obat pembesar folikel telur berupa tablet “Femaplex” 2.5 mg sebanyak 10 tablet. Obat ini mulai diminum di mens hari ke-2 pukul 21.00 WIB. Sehari hanya 1x minum obat saja namun sekali minum langsung 2 tablet. Obat ini diminum selama 5 hari (tanggal 16-20 Des 2020). Oiya untuk mempermudah jadwal-jadwal obat, sy diberikan lembar jadwal program inseminasi seperti pada gambar berikut

Gambar Flow chat jadwal inseminasi buatan

Sumber: Dokumentasi pribadi

 

4. Rapid test suami istri sebelum menebus obat

Well, karena pandemi COVID-19, semua pasien yang akan inseminasi, wajib untuk melakukan rapid test antibodi (saat itu belum tersedia rapid antigen di RS tsb). Oiya karena inseminasi ini dilakukan oleh suami dan istri, maka keduanya wajib rapid test. Jadi siap-siap biaya tambahan untuk rapid yaa guysss. Kami berdua rapid di laboratorium RSKIA Sadewa biar sekalian ajaa. Setelah selesai rapid baru bisa menebus obatnya. Sy diperbolehkan minum obat mulai malam ini walau hasil rapid belum keluar. Rapid tes yang kami jalani adalah rapid test yang kuantitatif guys jadi hasilnya ga bisa langsung gitu. Misal hasil rapid reaktif, maka kami ga bisa lanjut ke step berikutnya. Jadi hanya sampai step minum tablet pembesar folikel saja. Jika hasil rapid test non reaktif, maka kami bisa lanjut ke tahap berikutnya.

 

Oiya, sebelum meninggalkan RS, bidan menyampaikan jika hasil rapid test kami non reaktif, maka di tanggal 21 Des 2020 sy harus ke RS lagi untuk mulai injeksi pembesar folikel. Dokter sudah memberi resep untuk menebus obat injeksi ini di hari H injeksi. Pembayaran obat injeksi bisa dilakukan saat hari H injeksi. Biaya total untuk pertemuan pertama Rp 968.000,-.

=======================================


5. Minum obat pembesar folikel selama 5 hari

Guys jadi malam hari setelah periksa, sy langsung minum obat pembesar folikelnya. Suami juga minum antibiotik guys Chloramphenicol 500mg sehari 4x, hehe. Karena sediaan obatnya 250mg, sekali minum langsung 2 kaplet guys hihi. Suami minum antibiotic ini karena ada riwayat leukositosis di hasil analisa spermanya guys. Jd harapannya saat pengambilan sperma di hari H inseminasi, bisa terhindar dari si leukosit. Tapi kembali sy sampaikan bahwa semua obat ini harus dengan RESEP DOKTER yaa guys.

 

Selama 5 hari sy minum obat pembesar folikel, tidak ada efek samping apa-apa sih guys. Sy juga dapat info kalau hasil rapid test kami non reaktif, alhamdulillah. Oiya setelah menstruasi selesai, tetap boleh berhubungan suami istri yaaa guys. Tidak ada larangan. Nah karena sy orangnya tuh suka penasaran, sy sempat kepo juga tentang pilihan obat pembesar folikel. Kenapa sy diberi yang Femaplex, kok bukan Dipthen. Jawabannya terlalu medis, jadi silakan yg tertarik bisa baca artikel ilmiah berikut yaaa. Bagi yang bingung, ga usah baca gapapa, tidak mempengaruhi esensi apa-apa kok hehe.

Link journal article: 10.1097/MD.0000000000021006

=======================================


6. Injeksi pembesar folikel sel telur di hari ke-7 sampai hari ke-9

Setelah 5 tablet pembesar folikel habis, pagi harinya tanggal 21 Desember 2020 bergegas ke RSKIA Sadewa kembali. Sy membawa resep dokter dan lembar kegiatan inseminasi yang diberikan saat periksa dg dr. Agung tanggal 16 Desember lalu. Sampai di RS sekitar pukul 08.00 WIB, pagi banget guys dan sepi banget hehe. Setelah obat dipersiapkan, sy diminta untuk ke ruang tindakan. Sy diminta berbaring dan obat siap disuntikkan ke area bawah pusar dengan sudut suntikan 90 derajat. Kalau istilah medisnya, pemberian obat melalui subcutan biasanya agak dicubit sedikit saat menyuntikkannya. Oiya obat injeksinya namanya GONAL F dosis 100 IU per injeksinya. Rasanya agak panas guys saat obat mulai disuntikkan. Oiya jangan bayangkan pakai jarum yang panjang yaa. Ini obatnya dikemas sedemikian rupa sehingga jarumnya pendek seperti gambar berikut (sy ambilkan gambar dari google karena saat hari H tidak sempat mengambil gambar).

Gambar alat injeksi Gonal

Sumber: Google


Well, cepet banget proses injeksi ini. Setelah itu, sy membayar obat untuk 3x injeksi. Sebenernya boleh sih misal mau dibayar per injeksi, namun bagiku ribet harus setiap hari bayar hehe. Bidan menawarkan untuk membawa obatnya dan sy bisa suntik sendiri di rumah. Namun sy memilih untuk suntik di RS saja karena khawatir kalau sy bawa obatnya pakai motor nanti kena panas dan lain lain bisa merusak obat. Maklum rumah sy ke RSKIA Sadewa jauh guys bisa 30-45 menit perjalanan. Sy awalnya sudah beli cool-box namun karena belinya online, barangnya belum sampai saat dibutuhkan hehe.  Jadi yasudah sy mending suntik ke RS aja, toh hanya 3x. Setiap pagi sy suntik ke RS dari tanggal 21-23 Des 2020. Total biaya injeksi Rp 2.818.000,-.

=======================================


Guys, agar tidak kepanjangan, cerita lanjutannya ada di Part 3 yaaa. Rincian total biaya inseminasi juga sy cantumkan di Part 3. Terima kasih sudah membaca.


To be continued....

Kembali Promil Part 1: USG Testis ulang

 Hi guys, sudah lama tidak mengupdate blog nih. Sy mau melanjutkan kembali cerita promil setelah terminasi kehamilanku di bulan Juli 2020 lalu. Bagi yg belum baca cerita promilku sebelumnya, silakan dibaca dulu yaaa.


Oke, cerita dimulai dari tanggal 26 Agustus 2020, sy kembali menjumpai dr. Irwan di RSKIA Rachmi. Saat itu sy hanya konsultasi sih tentang apa saja yang perlu sy persiapkan untuk promil berikutnya. Perlu tes TORCH ga, atau tes yg lain agar hygroma colli tidak terulang. dr. Irwan menyampaikan bahwa sy tidak perlu melakukan tes TORCH maupun tes yg lain karena kondisi hygroma colli ini tidak berkaitan dengan infeksi. Dokter juga menyampaikan sy bisa memulai promil lagi di bulan Oktober 2020 dan kejadian hygroma colli sangat kecil kemungkinannya untuk berulang. Sy cukup lega mendengar hal tersebut. Sy diberi resep asam folat 1 mg (total 60 tablet untuk dua bulan) yang diminum saat hari pertama mens di bulan September 2020. Dokter juga memberi resep vitamin untuk suami yg diminum saat hari pertama mens sy di bulan Oktober 2020 (total 30 tablet untuk satu bulan). Oiya, dr. Irwan juga menyampaikan nih, jika nantinya telat haid, lebih baik test pack-nya setelah seminggu telat. Jika test pack positif, tidak perlu buru-buru ke SpOG, tunggu saja seminggu kemudian. Total biaya konsultasi dan vitamin Rp 291.500,-.


Bulan Oktober 2020 pun tiba, sy dan suami semangat untuk promil kembali. Kami kembali berkonsultasi dengan dr. Agung baiknya harus seperti apa. Dokter menyampaikan bahwa suami perlu menyelesaikan problemnya dulu ke androlog (dr. Seso). Akhirnya tanggal 24 Oktober 2020, suami kembali melakukan analisa sperma (AS) di RSKIA Sadewa agar saat konsultasi dengan dr. Seso kami sudah membawa hasil AS. Total biaya AS dan pendaftaran Rp 160.000,-.


Setelah AS, kami langsung reservasi untuk konsultasi hasil AS dengan dr. Seso. Ternyata sekarang dr. Seso semakin banyak pasien nih, kami baru bisa periksa di 4 November 2020. Akhirnya pada tanggal tsb, kami menemui dr. Seso di RSKIA Sadewa dengan membawa hasil AS. Kali ini angka leukosit sudah normal 0.8x106 ml. Namun morfologi normal hanya 1%, kesimpulannya masih Teratozoospermia (berdasarkan Persandi 2015). dr. Seso menyampaikan bahwa suami perlu melakukan USG Testis ulang karena hasil AS yg selalu teratozoospermia sejak tahun lalu hehehe. Beliau juga menyampaikan jika hasil USG testis ditemukan gambaran varikokel, suami disarankan untuk operasi. Suami diberi rujukan untuk USG testis di Pramita dengan dr. Amri, Sp.Rad. Total biaya konsultasi androlog dan pendaftaran Rp 190.000,-.


Pagi harinya, sy mencoba mendaftarkan suami ke Pramita untuk USG testis dan mendapat antrian di tanggal 10 November 2020 malam dengan dr. Amri, Sp.Rad. Guys, FYI kalau mau USG testis recommended di Pramita deh bagi yg domisili Jogja. Tapi memang harus reservasi dulu. Kenapa recommended? Kalau kata suami sih alatnya lebih baru, dokternya detail meriksa dan menjelaskannya, dan hasil USG nya tampak jelas dibandingkan dg Lab yg sebelumnya suami melakukan USG testis. Di hari USG testis, sy tidak bisa menemani suami karena sy harus isolasi mandiri (menunggu hasil Swab PCR alhamdulillah negatif). Kata suami sih proses USG-nya cepat dan dokternya menjelaskan gambaran USG dengan detail. Pada intinya, terdapat varikokel bilateral grade 3 dan tampak hydrocele di bagian kanan (bisa googling ya guys tentang varikokel dan hydrocele). Dokter menyampaikan bahwa perlunya operasi kecil untuk mengatasi hal tsb. Namun disarankan konsultasi kembali ke androlog untuk rujukan operasinya. Total biaya USG Testis Rp 1.152.000,-.


Setelah mengetahui ada varikokel bilateral grade 3, sy dan suami berdiskusi langkah selanjutnya. Kami tetap ingin ambil opsi operasi, namun pemulihan pasca operasi memerlukan waktu yg cukup lama (3-6 bulan). Akhirnya kami berpikir untuk mencoba inseminasi dahulu dengan success rate yg lebih rendah dari operasi varikokel. Misalnyapun inseminasi berhasil, kami tetap akan memikirkan untuk operasi varikokel untuk jangka panjangnya. Tapi kami sepakat untuk ambil inseminasi dulu saja.


Tanggal 21 November 2020 kami kembali konsultasi ke dr. Seso di RSKIA Sadewa. Beliau menjelaskan hasil USG testisnya. Dugaan varikokel terkonfirmasi dengan hasil USG tersebut. Dokter kemudian memberikan opsi operasi atau mau mencoba inseminasi. Setelah diskusi panjang sebelum bertemu dr. Seso, kami dengan mantap menyampaikan untuk mencoba inseminasi. Dokter menyambut baik keputusan kami. Apapun hasilnya, kami berpasrah pada Allah. dr. Seso selanjutnya memberikan rujukan inseminasi ke dr. Agung. Sy diminta untuk datang periksa ke dr. Agung saat mens hari ke-2 di siklus bulan Desember 2020. Suami diberi resep obat dipthen 50mg yang diminum setiap dua hari sekali. Dipthen diminum sejak tanggal 21 November 2020 sampai proses inseminasi tiba (obat ini harus dengan resep dokter yaa guys. Jangan coba-coba membelinya secara bebas, karena kondisi masing-masing orang berbeda). Selain itu, untuk mencegah kenaikan leukosit di sperma, dr. Seso juga memberi resep ke suami antibiotic Chloramphenicol 500mg diminum sehari 4x. Antibiotik ini diminum suami mulai dari hari ke-2 mens sy sampai habis (mendekati proses inseminasi). Oiya, karena sediaan Chloram saat itu hanya ada yg 250mg, suami harus minum total 8 tablet per hari, hehe. Total biaya konsultasi androlog, pendaftaran, dan obat Rp 610.000,-.


Total biaya keseluruhan dari promil kembali sampai sebelum inseminasi adalah Rp 2.403.500,-. Cerita tentang inseminasi akan sy bahas secara terpisah yaa guys. Terima kasih sudah membaca blog sy. Semoga yg sedang berikhtiar untuk mendapatkan keturunan, dipermudah dan diridhoi Allah. Aamiin.