PENGALAMAN PROMIL PART 5: PERMATA HATI & dr. AGUNG


Setelah 14 hari mens sy tidak kunjung berhenti, sy memutuskan untuk memeriksakan diri ke Klinik Permata Hati RSUP dr. Sardjito (PH RSS) Yogyakarta. Ingin sekali periksa ke dr. Shofal Widad, SpOG(K), namun sy yakin antrian untuk esok hari sudah full. Sehingga sy putuskan untuk kepo-kepo jadwal dokter yg lain. Sy tertarik dg nama dr. Agung Dewanto, SpOG(KFer), PhD karena beliau sudah konsultan fertility. Sepertinya akan sesuai dengan ekspektasi sy untuk konsultasi terkait promil juga.

Akhirnya tanggal 18 Juni 2019 pagi sebelum ke kantor, sy mendaftarkan diri ke PH RSS. Sy dapat nomor antrian 1 (agak ga menyangka sih, kok bisa antrian 1 yaaa. Feelingku sih karena semua pasien larinya ke dr. Widad 😁). Petugas PH mengatakan dr. Agung biasanya mulai praktik sekitar jam 10 pagi, jd jika sy ada keperluan dulu, tidak apa-apa nanti bisa kembali lagi sekitar jam 10. Lalu sy sejenak ke kantor mengerjakan segala sesuatu dulu (maklum kantor sy dekat dg RSS jadi tinggal jalan kaki beres).

Sekitar jam 9.30 pagi sy sudah mulai OTW ke RS. Sy juga sudah kontak suami untuk menyusul karena doi masih mengajar. Sesampainya di PH RSS, sy dikaji dulu oleh perawat, keluhannya apa dan diminta menunjukkan hasil pemeriksaan yg sudah dilakukan. Saat itu sy datang di hari ke 16 mens dan sy memberikan hasil HSG serta analisa sperma (AS) suami.

Jam 10.30 sy dan suami dipanggil masuk ke ruang periksa. Akhirnya bisa melihat wajah dr. Agung dan beliau langsung kaget ”Loh, kok kamu sih, kenapa harus kamu 😁”. Sy juga kaget, ada apa ini. Ternyata beliau adalah teman dari suami sy 😆 (dunia ini sesempit itu). Padahal pas pertama lihat wajah dr. Agung, sy sudah berkata dlm hati ”kok dokternya kayak jutek gitu yaa”. Tapi setelah ngobrol beliau ini detail sekali dan edukatif.

Pertama, beliau melihat hasil HSG ku, semuanya baik tidak ada sumbatan di saluran tuba. Lalu melihat hasil AS suami, beliau bertanya suami sudah dpt pengobatan apa untuk leukosit tinggi dan aglutinasi positifnya. Sy menyampaikan sudah konsumsi antibiotik Levofloxacin 1x1 selama 10 hari. Tapi belum AS ulang. Kemudian beliau merujuk suami untuk AS ulang.

Lalu, seperti biasa sy diminta untuk berbaring untuk dicek USG TransV. Beliau memperlihatkan layar USG dan bertanya ini mens hari ke berapa? Sering mengalami hal seperti ini?. Jujur sy tidak pernah mengalami mens berkepanjangan seperti ini, paling lama 7 hari lah. Namun ini sudah mens hari ke 16 belum kunjung berhenti. dr. Agung menjelaskan bahwa dari hasil USG terdapat semacam lamina atau seperti serabut-serabut halus di rahim dan suspect endometriosis. Namun dokter menyampaikan itu masih suspect dan bisa ditangani kemudian. Temuan lain dari USG yaitu di ovarium sebelah kanan ada sel telur kecil-kecil lebih dari 10. Kemungkinan sy tidak mengalami ovulasi, suspect Abnormal Uterine Bleeding (AUB). Kemudian sy dirujuk untuk tes hormon estradiol, LH, FH, dan progesteron. Sy juga diberi resep obat estero 0.625 mg 1x1 selama 7 hari dan norelut 10mg 1x1 selama 10 hari. Aturan minumnya, sy harus minum esthero dulu sampai habis dan pada jam yang sama, kemudian baru setelah esthero habis, sy mulai minum norelutnya juga di jam yang sama.

Sy dan suami kaget karena hasil USG nya bisa sedemikian rupa karena sebelumnya saat USG di dr. Enny, semua kondisi baik. Kemudian dr. Agung bertanya ttg kegiatan sy apa saja. Apakah sy sedang banyak pikiran? Sehari bekerja brp jam dan ngapain aja. Beliau sampai menanyakan segitunya karena kemungkinan besar kondisi hormonal sy fluktuatif akibat stress 😁.

dr. Agung menyarankan sy untuk kembali kontrol pada hari kedua mens sekaligus mengkonsultasikan hasil tes hormon dan AS. Beliau juga menyampaikan bahwa akan fokus menangani AUB dulu baru evaluasi ulang suspect endometriosisnya (penjelasan lebih detail apa itu AUB dan endometriosis bisa googling yaak).

Biaya periksa di PH RSS
Biaya tindakan Spesialis (K) Rp 115.000,-
USG deteksi ovulasi Rp 286.500,-
Pendaftaran Rp 13.000,-
Total Rp 414.500,-


Kemudian tanggal 19 Juni 2019 sy ke RSKIA Sadewa untuk tes hormon ssuai dg rujukan dr. Agung sekalius menebus obat yg diresepkan. Kenapa harus di Sadewa? Karena bagi sy Sadewa ini affordable. Ketentuan kapan harus tes hormon ini tergantung pd permintaan dokter SpOG ya yaa guys. Jd sy tidak bisa menceritakan harus saat mens hari ke berapa dll. Saat itu sy tes hormon di pagi hari namun sy lupa berapa cc darah yg diambil. Untuk hasil tes hormon ini sy ambil setelah beberapa hari kemudian karena sy lumayan sibuk di kantor.

Biaya tes hormon di RSKIA Sadewa Yogyakarta
Progesteron Rp 455.000,-
LH Rp 350.000,-
FSH Rp 340.000,-
Estradiol Rp 385.000,-
Obat Esthero 0.625mg 7 butir Rp 59.000,-
Obat Norelut 5mg 20 butir Rp 115.000,-


Setelah mengkonsumsi esthero sampai 5 hari, mens ini tak kunjung berhenti dan sy makin stress (maklum karena belum pernah mens selama ini). Akhirnya sy ke Puskesmas minta rujukan ke SpOG untuk mencari second opinion. Faskes 1 sy hanya bs merujuk ke bbrp RS sekitaran rumah huhu jadi yasudah sy pilih ke RSU Sakina Idaman. Tanpa booking terlebih dahulu, sy langsung ke sana dari jam 10 pagi. Eh baru diperiksa jam 15.30 dong 😆. Sy diperiksa oleh dr. Nizar Hero Kartika, SpOG atau dikenalnya sbg dr. Hero. Seperti biasa setiap SpOG pasti menanyakan keluhan, berapa lama menikah dll. Sy sudah menceritakan scara detail keluhan dan obat yg sedang sy konsumsi. Lalu dr. Hero melakukan USG, namun kali ini USG TransAbdomen soalnya di RS tsb fokus untuk ibu-ibu hamil kayaknya jadi tidak ada USG TransV. Sy agak terkejut karena dr. Hero menyampaikan bahwa ini rahimnya bersih ya tidak ada miom tidak ada kista, tp memang ini darah mens nya masih banyak. Sy juga bertanya ”dok, endometriosisnya masih ada tidak?”. Beliau bilang tidak ada. Sy lega namun kaget, begitulah campur aduk. Tapi mungkin karena pemeriksaannya dg USG Abdomen jadi berbeda hasilnya dg USG TransV. Kemudian dr. Hero menyampaikan untuk menghabiskan obat estheronya dulu. Kalau sudah habis dan masih mens, sy diminta untuk mengkonsumsi obat Asam Traneksamat yg diresepkan beliau. Baru setelah Traneksamat habis dan masih mens, norelutnya diminum.

Biaya periksa di RSU Sakina Idaman
Biaya periksa dokter gratis karena dg BPJS.
Asam Traneksamat yg non BPJS sy lupa sepertinya sekitar Rp 120.000,-.


Sy mencoba bersabar menghadapi menstruasi ini dan akhirnya setelah 7 hari konsumsi esthero, mens sy berhenti dong. Jadi sy tidak minum asam traneksamatnya padahal udah ditebus mahal-mahal 😁. Selanjutnya norelut tetap sy konsumsi sesuai anjuran dr. Agung. Durasi mens saya berarti 23 hari (rekor sih ini, tanggal 27 Juni 2019 mens sy sudah tidak keluar). Sampe sy lemes banget dan konsumsi sangobion.

Tanggal 11 Juli 2019 sy kembali mendapatkan mens dan artinya besok sy harus kontrol ke dr. Agung di PH RSS membawa hasil tes hormon dan AS.


To be continued...

No comments:

Post a Comment