PENGALAMAN PROMIL PART 6: REGULASI HORMON REPRODUKSI


Lanjut yaak. Jadi setelah mengetahui mens, sy bergegas ke Klinik Permata Hati RSUP dr. Sardjito Yogyakarta (PH RSS) satu hari kemudian (12 Juli 2019). Seperti pertemuan sebelumnya, sy mendapat no.antrian 1 😂. Setelah masuk ruang periksa, sy memberikan hasil tes hormon dan hasil analisa sperma (AS) suami.

Oiya, hasil tes hormonku sbb:
-tes hormon LH, FSH, Estradiol, dan Progesteron dilakukan pada hari ke 16 menstruasi.
-hasil LH 2.58 mUI/ml. FSH 4.60 mUI/ml. Estradiol 80.85 pg/ml. Progesteron 4.86 ng/ml. Nilai normal dari masing-masing hormon berbeda-beda sesuai ”phase” seseorang. Karena sy tes di hari ke 16 mens, maka dianggap sbg ”luteal phase” (apaan sih itu, bisa googling yaa guys). Batas normal pada fase luteal untuk LH 0.2-6.5; FSH 1.5-7.0; Estradiol 43-214; Progesteron 1.5-20.

Kemudian komentar dari dr. Agung, sy mengalami low progesteron pada fase luteal, sehingga kemungkinan besar tidak terjadi ovulasi dan bermanifestasi pada menstruasi yg berkepanjangan (Abnormal Uterine Bleeding/AUB). Beliau juga menyampaikan bahwa progesteronku rendah dan estrogenku tinggi. Perbandingan selisihnya bisa 6:80. Oleh karena itu, terjadilah ketidakseimbangan hormon. Seharusnya perbandingan progesteron dan estrogen tidak terlalu jauh pada fase luteal.

Bagaimana solusinya? dr. Agung menyampaikan ketidakseimbangan hormon ini diobati dg obat hormon alias kontrasepsi untuk meregulasi hormon. Sy diresepi Esthero Estradiol dan Norelut. Kemudian dr. Agung bertanya ”kira-kira hidupmu rumit tidak? Karena jadwal minum obat untuk regulasi hormon sangat rumit 😁”. Sy pun menjawab ”tidak apa-apa rumit dok, biar tambah rumit hidup sy 🤣”. Dan beginilah at
uran minum obat rumit sbb:

-Esthero estradiol diminum dalam dosis 0.3 mg 1x1 pada tanggal 12, 13, 14, 15, 16 Juli 2019. Padahal sediaan Esthero estradiol ini 0.625 mg. Jadi sy harus membaginya menjadi dua (seenggaknya ilmu pemberian obat ketika S1 dulu bisa sy terapkan untuk sy sendiri 😆).
-tanggal 17, 18, 19, 20 Juli 2019, esthero estradiol diminum dg dosis 0.625 mg 1x1 (aman, ga perlu membagi-bagi obat).
-tanggal 19 dan 20 Juli 2019 , sy minum Norelut 5 mg 1x1.
-tanggal 21-31 Juli 2019, sy minum Norelut 10 mg 1x1.

Sy wajib banget membuat reminder di HP terkait jadwal minum obat tsb. Susah kalau harus mengingatnya 😆. Setelah itu dr. Agung menyarankan sy untuk kembali kontrol setelah obat habis dan datang saat mens hari ke 2. Beliau juga memberi pilihan ke sy untuk melanjutkan periksa di PH RSS atau ke RSKIA Sadewa sama saja. Beliau praktik di kedua tempat tsb.

Kemudian, hasil AS suami menunjukkan adanya sel leukosit 1.2 juta/ml (nilai normal sesuai rujukan WHO 2010 maupun PERSANDI 2015 adalah kurang atau sama dengan 1juta/ml). Aglutinasi negatif (normalnya negatif), tapi agregasi positif (normalnya negatif). Konsentrasi sperma 30.5 juta/ml namun hanya 1% morfologi normal (normalnya lebih atau sama dengan 5% menurut PERSANDI 2015). Kesimpulannya Teratozoospermia (morfologi sperma di bawah normal menurut PERSANDI 2015) dan leukositosis. Oiya untuk AS, suami tes di RSKIA Sadewa dg biaya Rp 140.000,- dan biaya administrasi Rp 15.000,-.

Setelah dr. Agung menjelaskan hasil dari AS, aku agak kaget sih karena sebelumnya hanya ada masalah leukositosis ajaa. Tapi dr. Agung menyampaikan, jika leukositosis diperbaiki, maka akan memperbaiki morfologi normal spermanya juga, jadi tidak perlu khawatir. Selanjutnya suami diberi resep antibiotik Levofloxacin 1x1 selama 7 hari. Setelah obat habis, suami diminta untuk AS ulang 😁.

Biaya periksa di PH RSS
Konsultasi dg spesialis (K) Rp 115.000,-
Pendaftaran Rp 13.000,-

FYI bagi teman-teman yg mungkin ada rencana untuk analisa sperma, berikut sy share informasi syarat pemeriksaan sperma di RSKIA Sadewa Yogyakarta.
1. Semua pasien Lab Andrologi bisa mendaftar dulu ke Lab melalui WA ke nomor 081779994904 atau via telp ke RSKIA Sadewa (0274) 489118.
2. Jika Anda merupakan pasien baru, maka perlu mendaftar dulu sbg pasien RSKIA Sadewa di bagian pendaftaran pada saat Anda datang ke sana.
3. Syarat analisa sperma minimal 48 jam dan maksimal 7 hari dari hubungan seks atau ejakulasi terakhir.
4. Analisa sperma dilayani setiap hari maupun tanggal merah pada jam 08.00-17.30 WIB.
5. Biaya Rp 140.000,-
Namun karena saat ini sedang dalam kondisi pandemi, sy kurang tahu apakah jadwalnya tetap seperti itu atau berubah. Lebih baik memastikan via telp ke RSKIA Sadewa yaaa.

To be continued....

No comments:

Post a Comment